Tentang Cinta Dan Kasih Sayang
Teorinya mudah, mencintai itu berarti mengasihi tanpa harap balas, memaafkan bila dia salah, pengorbanan baik perasaan juga amalan
Tapi cinta tak semudah itu, tidak semisal cerita-cerita bergambar, ada amarah pada kenyataannya, ada kekesalan yang membuncah
Karena manusia juga punya hatga diri, yang ketika terusik, bahkan cinta bisa berubah jadi benci, semakin cinta semakin benci jadinya
Adakalanya justru ketika kita berharap lebih pada seseorang, kita menjadi lebih rentan tersakiti, kita jadi lebih sensitif untuk dilukai
Makin kita mencintai seseorang, makin lemah diri kita adanya, sebab akan datang masanya dimana kelemahannya terbuka
Bila cinta itu hanya karena seseorang, akan datang masa cinta hilang berganti duka, sebab manusia pasti akan mengecewakan
Begitu juga rumah tangga, yang semua orang lihat hanya enaknya saja, seolah-olah kebahagiaan itu datang tanpa pedih dan perih
Begitu juga pernikahan, yang semua orang melihat manisnya saja, tanpa tahu airmata dan tangis yang dibangun bersamanya
Dan kini kita paham, cinta datang bersama semuanya, belajar memahami itu tidak harus sempurna, ada sedih ada bahagia
Yang harus itu, melibatkan Allah dalam semuanya, bila harus marah lakukanlah karena Allah, dan bila marah ingatlah selalu Allah
Bila harus sedih, sedihlah bersama Allah, bila harus berduka, adukanlah kapada Allah, selalu akan ada jalan yang terbuka
Karena bila rumah tangga dan pernikahan hanya bermodal cinta, perjalanan takkan usai sampai akhir, takkan ada bahagia sejati
Belajarlah melalui duka dan kesedihan dengan wahyu Allah, maka setelahnya kita menemukan keindahan yang datang bersamanya
Yang di foto, Ghazi berusaha membimbing adiknya Aia, sepertinya senang, padahal di kenyataan, Ummi-Abinya sedang berpikir menemukan cara, bagaimana keduanya bisa terus akur? πππ
Teorinya mudah, mencintai itu berarti mengasihi tanpa harap balas, memaafkan bila dia salah, pengorbanan baik perasaan juga amalan
Tapi cinta tak semudah itu, tidak semisal cerita-cerita bergambar, ada amarah pada kenyataannya, ada kekesalan yang membuncah
Karena manusia juga punya hatga diri, yang ketika terusik, bahkan cinta bisa berubah jadi benci, semakin cinta semakin benci jadinya
Adakalanya justru ketika kita berharap lebih pada seseorang, kita menjadi lebih rentan tersakiti, kita jadi lebih sensitif untuk dilukai
Makin kita mencintai seseorang, makin lemah diri kita adanya, sebab akan datang masanya dimana kelemahannya terbuka
Bila cinta itu hanya karena seseorang, akan datang masa cinta hilang berganti duka, sebab manusia pasti akan mengecewakan
Begitu juga rumah tangga, yang semua orang lihat hanya enaknya saja, seolah-olah kebahagiaan itu datang tanpa pedih dan perih
Begitu juga pernikahan, yang semua orang melihat manisnya saja, tanpa tahu airmata dan tangis yang dibangun bersamanya
Dan kini kita paham, cinta datang bersama semuanya, belajar memahami itu tidak harus sempurna, ada sedih ada bahagia
Yang harus itu, melibatkan Allah dalam semuanya, bila harus marah lakukanlah karena Allah, dan bila marah ingatlah selalu Allah
Bila harus sedih, sedihlah bersama Allah, bila harus berduka, adukanlah kapada Allah, selalu akan ada jalan yang terbuka
Karena bila rumah tangga dan pernikahan hanya bermodal cinta, perjalanan takkan usai sampai akhir, takkan ada bahagia sejati
Belajarlah melalui duka dan kesedihan dengan wahyu Allah, maka setelahnya kita menemukan keindahan yang datang bersamanya
Yang di foto, Ghazi berusaha membimbing adiknya Aia, sepertinya senang, padahal di kenyataan, Ummi-Abinya sedang berpikir menemukan cara, bagaimana keduanya bisa terus akur? πππ