Watak dan Kepribadian Anak Kita
Setiap anak-anak terlahir dengan watak bawaan, tabiat yang sudah alamiahnya ada pada mereka, dan itu tidak bernilai benar atau salah
Ada yang lembut ada yang tegas, ada yang berhati-hati ada yang optimis, ada yang murah hati dan ada yang ekstra perhitungan
Sebagaimana Abu Bakar yang tetap lembut sebelum atau setelah Islamnya, begitu juga Umar bin Khaththab tetap dengan tegasnya
Yang perlu kita perhatikan pada anak-anak adalah karakternya, itu yang harus disesuaikan dengan Islam, membentuk kepribadiannya
Maka apapun wataknya, halal-haram harus jadi standarnya, akhlak Islam jadi hiasannya, dan tentu saja aqidah jadi inti pribadinya
Pembentukan karakter tidak sama dengan transfer ilmu, karena transfer karakter terjadi lewat peneladanan guru pada muridnya
Dari cerita-cerita ksatria nan salih anak kita membentuk karakter, da dari mengamati orangtua mereka sempurnakan karakternya
Maka menjadi penting bagi kita untuk tidak hanya menunjukkan jalan, tapi menuntunnya di jalan yang benar dengan cara paling baik
Maka penting bagi kita untuk tidak hanya menyuruh, tapi memandu mereka, menjadi contoh bagi mereka, mereka lihat di depan
Sebelum akhirnya kita bersama-sama mereka dalam perjuangan ini, dan selanjutnya merekalah yang melanjutkan untuk ada di depan
Yang di foto ini, Shifr Muhammad Al-Fatih, dari balita sudah terobsesi segala yang punya roda πππ
Setiap anak-anak terlahir dengan watak bawaan, tabiat yang sudah alamiahnya ada pada mereka, dan itu tidak bernilai benar atau salah
Ada yang lembut ada yang tegas, ada yang berhati-hati ada yang optimis, ada yang murah hati dan ada yang ekstra perhitungan
Sebagaimana Abu Bakar yang tetap lembut sebelum atau setelah Islamnya, begitu juga Umar bin Khaththab tetap dengan tegasnya
Yang perlu kita perhatikan pada anak-anak adalah karakternya, itu yang harus disesuaikan dengan Islam, membentuk kepribadiannya
Maka apapun wataknya, halal-haram harus jadi standarnya, akhlak Islam jadi hiasannya, dan tentu saja aqidah jadi inti pribadinya
Pembentukan karakter tidak sama dengan transfer ilmu, karena transfer karakter terjadi lewat peneladanan guru pada muridnya
Dari cerita-cerita ksatria nan salih anak kita membentuk karakter, da dari mengamati orangtua mereka sempurnakan karakternya
Maka menjadi penting bagi kita untuk tidak hanya menunjukkan jalan, tapi menuntunnya di jalan yang benar dengan cara paling baik
Maka penting bagi kita untuk tidak hanya menyuruh, tapi memandu mereka, menjadi contoh bagi mereka, mereka lihat di depan
Sebelum akhirnya kita bersama-sama mereka dalam perjuangan ini, dan selanjutnya merekalah yang melanjutkan untuk ada di depan
Yang di foto ini, Shifr Muhammad Al-Fatih, dari balita sudah terobsesi segala yang punya roda πππ