aku penuh kekurangan, untuk jadi suami yang baik bagimu, aku mau belajar

10 tahun tepat berlalu sejak janji itu kuucapkan di hadapan Allah, engkau, dan ayahmu, janji suci untuk menjadi pendampingmu

4 buah hati sudah engkau berikan selepasnya, jadi ikatan kita, dan ingatan kita, bahwa kita punya banyak tanggung jawab

Tak terhitung berapa kali engkau menangis tersebab diriku, dan berapa banyak kesedihan yang sudah aku hadiahkan bagimu

Memang engkau bukan wanita sempurna, banyak kekuranganmu tertangkap di mataku, tapi engkau berusaha jadi yang terbaik

Mengingatkan aku di saat lupa, memperingatkan aku akan semua kewajiban dan tanggung jawabku, kemarin, kini dan nanti

Pun juga harus mengurus anak-anak tanpa cuti apalagi henti, tak terganti siapapun walau harus mencari ke ujung negeri

Sedang yang bisa kuberikan lagi-lagi hanya janji yang belum tentu aku tepati, walau begitu, engkau tetap setia menemani

Aku tak tahu apakah kita masih punya banyak waktu untuk bersama beribadah, tapi egoku terkadang lebih hebat dari akal sehat

Aku tahu perpisahan di dunia adalah suatu hal yang pasti, tapi tetap saja aku enggan mengukir ingatan-ingatan indah pada dirimu

Padahal aku tahu, tak ada yang lebih berhak menemaniku dalam kebahagiaan, dari yang sudah terbukti mendampingiku kala sedih

Aku bukan lelaki yang paling ideal, aku lelaki penuh kekurangan, tapi untuk jadi suami yang baik bagimu, aku mau belajar


Bagikan Ke

Topik Terkait

Previous
Next Post »