Sabar menghadapi anak-anak,, renungan bagi orang tua

Sering Aku Lupa

Sering aku lupa bahwa mereka bukanlah milikku yang bisa disisiku selamanya tanpa batas waktu, yang takkan pernah berpisah

Aku juga lupa, bahwa mereka bukanlah bawahanku yang terus menerus kusuruh dan perintah, dengan bentakan atau pukulan

Aku lupa bahwa mereka adalah amanah, yang Allah titipkan untuk dibimbing dan diarahkan, agar hanya menyembah pada-Nya

Bahwa mereka adalah ujian bagiku, apakah aku mampu memberi yang terbaik bagi Allah dari mendidik dan membesarkan mereka

Amarah mengalihkan kenyataan, bahwa mereka hanya anak-anak yang belum memahami, belum mengerti, bahkan belum dihisab

Bukankah aku orangtua, yang artinya kita seharusnya lebih paham, lebih mengerti, lebih bijak, lebih sabar, lebih tenang dan taat?

Emosi menyuruhku untuk menyalahkan diri mereka, padahal akulah yang harus disalahkan sebab gagal mengarahkan pada kebaikan

Kadang aku lupa, salahnya anak kecil tak dihitung Allah, tapi aku menghitung-hitungnya hingga naik pitam dan naik darah

Kadang aku lupa, senyumnya dan tawanya, begitu mudah mereka melupakan jahatnya diriku, terus menyambutku dengan senang

Kadang aku lupa, tak selamanya bisa memeluk mereka, menasihati mereka, bersama-sama dengan mereka, beribadah bersama

Kadang aku lupa, tak harus aku lebih dulu yang menemui Allah, bisa jadi malah sebaliknya, bisa jadi, sangat bisa jadi mereka lebih dulu

Kadang aku lupa, satu masa kelak aku menua, dan aku akan lebih menyebalkan dibanding mereka, jauh lebih merepotkan

Kadang aku lupa, adalah tugasku membimbing dan mengarahkan, adalah tugasku dibanggakan, diandalkan, panutan taat


Bagikan Ke

Topik Terkait

Previous
Next Post »