Apa Yang Kau Ingat Dariku?
Yang aku lakukan setiap harinya adalah memandangi senyummu, melihat pada kedalaman matamu dan menerka-nerka, makna aku bagimu?
Adakah aku berharga dan pantas kau banggakan? Apakah aku layak engkau ingat dalam doamu? dan engkau sebut didepan teman-temanmu?
Yang aku lakukan setiap waktunya ialah berusaha memberikan bagimu yang terbaik yang aku punya, walau aku tahu aku jauh dari cukup
Lalu berharap saat aku berkalang tanah, engkau jadi pelapang kuburku, penerang gelap dalam tanah, penghilang adzab, dan sebab nikmat
Apakah makna diriku di hadapan anak-anakku?
Adakah bagi mereka aku adalah ayah yang senantiasa peduli pada agamanya hingga mereka bangga? Contohkan pada mereka seperti yang aku ceramahkan?
Adakah bagi mereka aku adalah ayah yang shalat di masjid, memperhatikan hafalan Al-Qur'an, bangun malam lalu shalat memuji Allah?
Adakah bagi mereka aku ayah yang bertanggung jawab, mampu menemani mereka saat susah, ada disaat mereka senang, selalu sedia?
Ataukah aku bagi mereka, sebaliknya dari apa yang aku harap?
Hanyalah sosok pemarah saat dirumah, ditakuti dan dijauhi, tidak didekati kecuali hanya terpaksa, dan selalu mereka menjaga jarak dariku?
Bahwa mereka malu saat berjalan disampingku, rikuh dan risih, sungkan dan gelisah, karena aku berbeda antara diluar dan didalam rumah?
Hanyalah pribadi yang mereka hormati hanya karena mereka tak bisa memilih siapa ayah mereka? Tanpa kasih dan sayang dari dalam hati dan jiwa?
Tampaknya aku lebih dekat kepada yang terakhir, namun aku takkan pernah berhenti mencoba, untuk menjadi ayah terbaik bagi anak-anaknya
Yang aku lakukan setiap harinya adalah memandangi senyummu, melihat pada kedalaman matamu dan menerka-nerka, makna aku bagimu?
Adakah aku berharga dan pantas kau banggakan? Apakah aku layak engkau ingat dalam doamu? dan engkau sebut didepan teman-temanmu?
Yang aku lakukan setiap waktunya ialah berusaha memberikan bagimu yang terbaik yang aku punya, walau aku tahu aku jauh dari cukup
Lalu berharap saat aku berkalang tanah, engkau jadi pelapang kuburku, penerang gelap dalam tanah, penghilang adzab, dan sebab nikmat
Apakah makna diriku di hadapan anak-anakku?
Adakah bagi mereka aku adalah ayah yang senantiasa peduli pada agamanya hingga mereka bangga? Contohkan pada mereka seperti yang aku ceramahkan?
Adakah bagi mereka aku adalah ayah yang shalat di masjid, memperhatikan hafalan Al-Qur'an, bangun malam lalu shalat memuji Allah?
Adakah bagi mereka aku ayah yang bertanggung jawab, mampu menemani mereka saat susah, ada disaat mereka senang, selalu sedia?
Ataukah aku bagi mereka, sebaliknya dari apa yang aku harap?
Hanyalah sosok pemarah saat dirumah, ditakuti dan dijauhi, tidak didekati kecuali hanya terpaksa, dan selalu mereka menjaga jarak dariku?
Bahwa mereka malu saat berjalan disampingku, rikuh dan risih, sungkan dan gelisah, karena aku berbeda antara diluar dan didalam rumah?
Hanyalah pribadi yang mereka hormati hanya karena mereka tak bisa memilih siapa ayah mereka? Tanpa kasih dan sayang dari dalam hati dan jiwa?
Tampaknya aku lebih dekat kepada yang terakhir, namun aku takkan pernah berhenti mencoba, untuk menjadi ayah terbaik bagi anak-anaknya