Kebersamaan Itu Nyawa Keluarga
Di masa ini kita kebersamaan kita dirampok teknologi, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, mengganggu komunikasi
Alat komunikasi kini berubah menjadi alat alienasi, membuat kita terasing di tengah kerumunan, bangga dengan kesendirian
Dahulu, momen makan malam adalah momen spesial, semua duduk di satu meja, menunggu ayah datang untuk makan bersama
Disitu diskusi terjadi menghangatkan suasana, walaupun semua diam, tetap saja kebersamaan itu lebih dari segala-galanya
Berbeda sekarang, apalagi bagi yang tak bijak menggunakannya, media sosial jadi pengganti orangtua, kakak, adik, dan keluarga
Kita tak lagi hangat, sebab pikiran kita sudah diisi percakapan di grup yang tiada habisnya, atau perdebatan yang tiada ujungnya
Kita lupa, bahwa cinta itu dipupuk dengan kebersamaan dan waktu, tidak ada jalan pintas untuk saling mengerti dan memahami
Kita tak bisa lepas dari perubahan zaman, tapi bijaklah dalam menggunakannya, jadikan ia sebagai pendukung bukan pembunuh
Berselancar di dunia maya memang bisa jadi menambah ilmu, tapi keluarga pun punya hak, yang semakin berkurang dipenuhinya
Tunggu apalagi? Bila ada yang lebih berhak atas waktu-waktu kita saat ini, merekalah keluarga kita, istri, suami, anak, orangtua
Segera datangi mereka, bercakap-cakaplah, karena komunikasi itu dengan kata dan rasa, bukan hanya dengan jari dan emotikon πππ
Dan kami pun masih terus belajar meletakkan alat komunikasi, untuk memulai komunikasi yang hakiki dengan keluarga
Di masa ini kita kebersamaan kita dirampok teknologi, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, mengganggu komunikasi
Alat komunikasi kini berubah menjadi alat alienasi, membuat kita terasing di tengah kerumunan, bangga dengan kesendirian
Dahulu, momen makan malam adalah momen spesial, semua duduk di satu meja, menunggu ayah datang untuk makan bersama
Disitu diskusi terjadi menghangatkan suasana, walaupun semua diam, tetap saja kebersamaan itu lebih dari segala-galanya
Berbeda sekarang, apalagi bagi yang tak bijak menggunakannya, media sosial jadi pengganti orangtua, kakak, adik, dan keluarga
Kita tak lagi hangat, sebab pikiran kita sudah diisi percakapan di grup yang tiada habisnya, atau perdebatan yang tiada ujungnya
Kita lupa, bahwa cinta itu dipupuk dengan kebersamaan dan waktu, tidak ada jalan pintas untuk saling mengerti dan memahami
Kita tak bisa lepas dari perubahan zaman, tapi bijaklah dalam menggunakannya, jadikan ia sebagai pendukung bukan pembunuh
Berselancar di dunia maya memang bisa jadi menambah ilmu, tapi keluarga pun punya hak, yang semakin berkurang dipenuhinya
Tunggu apalagi? Bila ada yang lebih berhak atas waktu-waktu kita saat ini, merekalah keluarga kita, istri, suami, anak, orangtua
Segera datangi mereka, bercakap-cakaplah, karena komunikasi itu dengan kata dan rasa, bukan hanya dengan jari dan emotikon πππ
Dan kami pun masih terus belajar meletakkan alat komunikasi, untuk memulai komunikasi yang hakiki dengan keluarga