Jika seorang lelaki Muslim menikahi wanita ahlu kitab itu bentuk ketidakseriusan walau halal. Maka Muslimah yang menikahi selain Muslim itu serius, serius cari sengsara, serius dimurkai Allah
Sebab tidak ada satupun dalil yang membolehkannya. Lelaki di dalam keluarga itu pemimpin, dan pemimpin itu syaratnya Muslim. Ulama pun bersepakat, Muslimah tidak boleh menikah beda agama
"Tapi saya nyaman sama dia, saya pernah pacaran sama yang Muslim tapi nggak nyaman". Lha ya coba dilihat, kalau ya Muslim taat ya nggak pacaran, ya wajar aja dia nggak buat kamu nyaman
Lagian juga aneh aja, masak nyaman dalam maksiat? Apalagi nyaman dalam maksiat sama orang yang sama sekali nggak paham Islam, belum tauhid, yang jelas nggak bisa bimbing ke ridha Allah?
Perlu lebih dari sekedar nafsu pasca menikah, dan disitulah kita diuji, benarkah kita membangun keluarga karena Allah? Dengan cara yang diridhai Allah? Persiapannya juga dengan cara Allah?
Saya banyak menemui kasus pernikahan beda agama, semuanya awalnya nyaman, tapi begitu menikah dan punya anak, saat Muslimahnya sadar iman itu penting, yang tinggal ya NYESEL
Makanya kalau ada Muslimah yang datang pada saya, bawa calonnya untuk disyahadatkan sebab mau nikah, saya nasihati "Lebih baik tunda nikahnya, minta mas nya pelajari dulu Islam"
Lihat dulu keseriusannya dalam Islam, dia masuk Islam karena pernikahan? Karena kamu? Atau betul karena kenal Allah? Jangan terburu-buru, sebab yang banyak ujungnya penyesalan
Banyak, terlalu banyak kasus, lelaki yang masuk Islam karena nikah. Setelah nikah, ya punya kekuasaan, ada yang nggak serius dalam Islamnya, yang paling parah murtad dan memurtadkan
Coba pikir, ada yang lebih penting dari iman? Nggak sehat, nggak sempat, nggak kaya, nggak punya rumah, hidup susah, selama ada iman, masih ada kesempatan bahagia. Kalau nggak ada iman?
"Tapi dia beda, nggak sama kayak kasus lain, dia tulus cinta aku", ya ampun kayak nggak kenal lelaki aja, sepik-sepik dewa dikit, yang wanita ya langsung percaya aja, baru sekali ketipu ya mbak?
Ya paling bagus, Muslimah yang niat nikah sama non-Muslim ya diminta ngaji dulu, pahami Islam dulu. Sebab pasti ada problem dalam pemahamannya, kecenderungannya, mikirnya
Allah pencipta manusia, nggak mungkin salah. Allah menentukan aturan itu pasti bermanfaat dan baik buat kita. Lagian, emang yang Muslim nggak ada sama sekali yang baik tersisa?
Makanya cari lelaki baik, jangan lewat pacaran, ya nggak wujud. Namanya pacaran itu maksiat, pengen dapet lelaki taat kok ya lewat jalan yang maksiat. Ikut ngaji, dakwahkan Islam, itu dulu deh
Sebab tidak ada satupun dalil yang membolehkannya. Lelaki di dalam keluarga itu pemimpin, dan pemimpin itu syaratnya Muslim. Ulama pun bersepakat, Muslimah tidak boleh menikah beda agama
"Tapi saya nyaman sama dia, saya pernah pacaran sama yang Muslim tapi nggak nyaman". Lha ya coba dilihat, kalau ya Muslim taat ya nggak pacaran, ya wajar aja dia nggak buat kamu nyaman
Lagian juga aneh aja, masak nyaman dalam maksiat? Apalagi nyaman dalam maksiat sama orang yang sama sekali nggak paham Islam, belum tauhid, yang jelas nggak bisa bimbing ke ridha Allah?
Perlu lebih dari sekedar nafsu pasca menikah, dan disitulah kita diuji, benarkah kita membangun keluarga karena Allah? Dengan cara yang diridhai Allah? Persiapannya juga dengan cara Allah?
Saya banyak menemui kasus pernikahan beda agama, semuanya awalnya nyaman, tapi begitu menikah dan punya anak, saat Muslimahnya sadar iman itu penting, yang tinggal ya NYESEL
Makanya kalau ada Muslimah yang datang pada saya, bawa calonnya untuk disyahadatkan sebab mau nikah, saya nasihati "Lebih baik tunda nikahnya, minta mas nya pelajari dulu Islam"
Lihat dulu keseriusannya dalam Islam, dia masuk Islam karena pernikahan? Karena kamu? Atau betul karena kenal Allah? Jangan terburu-buru, sebab yang banyak ujungnya penyesalan
Banyak, terlalu banyak kasus, lelaki yang masuk Islam karena nikah. Setelah nikah, ya punya kekuasaan, ada yang nggak serius dalam Islamnya, yang paling parah murtad dan memurtadkan
Coba pikir, ada yang lebih penting dari iman? Nggak sehat, nggak sempat, nggak kaya, nggak punya rumah, hidup susah, selama ada iman, masih ada kesempatan bahagia. Kalau nggak ada iman?
"Tapi dia beda, nggak sama kayak kasus lain, dia tulus cinta aku", ya ampun kayak nggak kenal lelaki aja, sepik-sepik dewa dikit, yang wanita ya langsung percaya aja, baru sekali ketipu ya mbak?
Ya paling bagus, Muslimah yang niat nikah sama non-Muslim ya diminta ngaji dulu, pahami Islam dulu. Sebab pasti ada problem dalam pemahamannya, kecenderungannya, mikirnya
Allah pencipta manusia, nggak mungkin salah. Allah menentukan aturan itu pasti bermanfaat dan baik buat kita. Lagian, emang yang Muslim nggak ada sama sekali yang baik tersisa?
Makanya cari lelaki baik, jangan lewat pacaran, ya nggak wujud. Namanya pacaran itu maksiat, pengen dapet lelaki taat kok ya lewat jalan yang maksiat. Ikut ngaji, dakwahkan Islam, itu dulu deh