apa yang kita lakukan saat kita kekurangan dan kelebihan harta?

Banyak yang mengaitkan kemuliaan yang Allah berikan pada hamba-Nya dengan harta, seolah-olah ketika Allah ridha dengan seseorang, maka Allah akan kayakan dia, dan bila dia miskin artinya Allah tidak ridha

Padahal itu anggapan yang salah besar, dan tentu saja tidak berdasar

Dalam pandangan Al-Quran, harta itu adalah ujian (bala), baik kekurangan harta ataukah kelebihan harta, kesemuanya adalah ujian dari Allah Swt

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" - QS Al-Fajr: 15-16

Tapi bila kita lihat lebih dalam lagi, kefakiran memang mendekatkan pada kekufuran, hanya saya secara pribadi melihat lebih banyak yang lulus bila dihadapkan pada ujian kekurangan harta

Malah banyak yang menemukan Allah, dekat pada Allah saat diuji kekurangan harta, karena dia merasa tak ada yang dapat menolongnya kecuali Allah, hanya Allah yang bisa memberinya rezeki

Tapi tidak banyak yang lulus dari ujian kelebihan materi, dengan ujian kelapangan yang Allah berikan di dunia. Entah dia berubah sombong, tidak bersyukur, menjadi cinta dunia, dan sebagainya

Allah bisa jadi memuliakan hamba-Nya dengan harta dan menghinakannya dengan kefakiran, tapi bisa jadi Allah juga memuliakan hamba-Nya dengan kefakiran dan menghinakannya dengan harta

Pertanyaannya adalah, apa yang kita lakukan saat kita kekurangan dan kelebihan harta? Taatkah atau maksiatkah? Itu yang jadi jawaban, apakah kita lulus ujian ataukah tidak

Dan bagi yang lulus ujian, maka keadaan seperti apapun, tidak akan menjauhkannya dari Allah, justru membuatnya bertambah dekat dan bertambah mesra


Bagikan Ke

Topik Terkait

Previous
Next Post »